Pengertian Cerpen

Pengertian cerpen

Seperti kita ketahui, cerpen memang selalu menjadi salah satu bacaan favorit bagi remaja di Indonesia.

Yup, karena selain menyajikan isi cerita yang menarik dan juga singkat, dengan cerpen, kita juga dapat memetik sejumlah pelajaran moral yang terkandung di dalamnya. Ingin tau lebih lengkap?

Makanya simak pembahasan tentang pengertian cerpen lebih lanjut pada artikel berikut ini, yuk!

Pengertian Cerpen

Cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang dikemas secara pendek, jelas, dan ringkas, serta menceritakan suatu cerita fiksi yang berfokus pada satu tokoh beserta dengan konflik dan penyelesainnya.

Biasanya, cerpen disajikan dalam bentuk singkat dengan jumlah kata berkisar diantara 500-5000 kata. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika cerita pendek ini dapat selesai dibaca hanya dalam sekali duduk.

Cerpen biasanya mengangkat berbagai macam jenis kisah, mulai dari kisah kehidupan, percintaan, pengalaman, sosial, cerita lucu, adat budaya, humaniora ataupun kemanusiaan.

Pengertian Cerpen Menurut Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian cerpen menurut para ahli, diantaranya yaitu:

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu ketika.

2. Menurut J.S Badudu

Cerpen adalah suatu karya cerita yang berpusat pada satu kejadian dan dialami oleh satu tokoh saja.

3. Menurut Aoh. K.H

Cerpen adalah jenis karangan fiksi atau rekaan yang biasanya disebut dengan kisahan prosa pendek.

4. Menurut Sumardjo dan Saini

Cerpen adalah sebuah cerita fiktif dan tidak benar-benar terjadi di dunia nyata akan tetapi dapat terjadi kapan saja serta di mana saja dalam kisah cerita yang relatif singkat dan jelas.

5. Menurut H.B Jassin

Cerpen adalah suatu bentuk dari sebuah karangan yang memiliki struktur yang cukup lengkap mulai dari perkenalan, pertikaian, dan penyelesaian.

6. A. Bakar Hamid

Cerpen atau cerita pendek seharusnya dilihat dari jumlah yang terdiri dari; kuantitas kata yang digunakan antara 500 sampai 20.000 kata, adanya plot, adanya satu karakter, dan adanya kesan.

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan karya sastra lainnya, yaitu:

  • Bersifat fiktif atau karangan dari penulis.
  • Panjang tulisan tidak lebih dari 10.000 kata.
  • Dapat dibaca dengan sekali duduk.
  • Cerpen memiliki bentuk cerita yang singkat.
  • Hanya terdapat satu plot/ alur.
  • Diksi yang dipakai tidaklah rumit sehingga mudah dipahami.
  • Penggambaran tokoh pada cerpen dilakukan dengan sangat sederhana.
  • Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan.
  • Memiliki pesan moral yang terkandung.

Struktur Cerpen

Terdapat beberapa struktur yang perlu diperhatikan dalam menyusun sebuah cerpen, antara lain:

1. Abstrak

Abstrak merupakan suatu ringkasan atau inti dari cerpen yang menjadi gambaran awal dari sebuah cerita. Unsur abstrak bersifat opsional, yaitu boleh ada dan boleh juga tidak ada pada cerpen tersebut.

2. Orientasi

Orientasi merupakan segala hal yang menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, tempat, dan suasana yang ada di dalam sebuah cerpen.

3. Komplikasi

Komplikasi merupakan urutan kejadian dalam cerpen. Kejadian tersebut disusun secara sistematis, kemudian dikembangkan menjadi hubungan sebab-akibat. Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada bagian ini.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan struktur konflik yang semakin memuncak. Pada bagian ini konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.

5. Resolusi

Resolusi merupakan bagian akhir dari permasalahan yang terjadi di dalam sebuah cerpen. Pada bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.

6. Koda

Koda merupakan nilai moral atau pelajaran yang terdapat dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.

Unsur-Unsur Cerpen

Dalam sebuah cerpen terdapat dua unsur penting yang membangun jalannya cerita, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, berikut penjelasannya, antara lain:

a. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Unsur intrinsik cerpen meliputi:

  • Tema: Suatu gagasan pokok atau ide yang mendasari cerita pendek.
  • Tokoh dan Penokohan: Tokoh adalah pelaku atau orang yang terlibat dalam cerita. Sedangkan penokohan ialah gambaran watak atau sifat tokoh dalam sebuah cerita.
  • Alur/ Plot: Urutan jalan cerita dalam sebuah cerpen yang disusun secara sistematis dan kronologis mulai dari perkenalan, konflik, klimaks, hingga penyelesaian. Ada tiga jenis alur cerita dalam cerpen yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
  • Latar/ Setting: Segala keterangan mengenai peristiwa yang terjadi dalam cerita. Setting mencakup latar tempat, waktu, dan suasana yang terdapat pada cerpen.
  • Sudut Pandang/ Point of View: Cara pandang pengarang menceritakan isi atau kejadian dalam sebuah cerpen(posisi pengarang dalam sebuah cerita). Sudut pandang dibagi menjadi dua yaitu:
    • Sudut pandang orang pertama
      • Pelaku utama: “Aku” merupakan tokoh utama.
      • Pelaku sampingan: “Aku” menceritakan tentang orang lain.
    • Sudut pandang orang kedua
      • Serba tahu: “Dia” menjadi tokoh utama.
      • Pengamat: “Dia” menceritakan orang lain.
  • Amanat: Pesan atau pelajaran yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca, baik dalam bentuk tersirat atau tersurat.

a. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah cerpen yang berasal dari luar cerita. Unsur ekstrinsik cerpen meliputi:

  • Latar Belakang Masyarakat: Segala hal di masyarakat yang mempengaruhi alur cerita pada cerpen, misalnya: ideologi negara, kondisi politik, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi.
  • Latar Belakang Penulis: Hal yang berkaitan dengan pemahaman dan motivasi penulis dalam membuat cerpen, misalnya: biografi, kondisi psikologis, dan aliran sastra.
  • Nilai-Nilai dalam Cerita: Sebuah nilai yang terkandung dalam sebuah cerpen yang meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan nilai budaya.

Fungsi Cerpen

Berikut ini adalah beberapa fungsi cerpen, antara lain:

  • Fungsi Didaktif: Memberikan pelajaran atau pendidikan kepada pembaca lewat nilai-nilai kebenaran yang ada di dalam cerpen.
  • Fungsi Rekreatif: Sebagai penghibur bagi para pembaca.
  • Fungsi Moralitas: Memberikan nilai moral sehingga para pembaca mengetahui mana yang baik dan buruk berdasarkan cerita yang terkandung.
  • Fungsi Estetis: Memiliki nilai estetika atau keindahan sehingga memberi rasa puas bagi para pembaca.
  • Fungsi Religiusitas: Mengandung ajaran agama sehingga dapat dijadikan teladan oleh para pembaca.

Meskipun cerpen hanyalah cerita singkat, akan tetapi memiliki makna dan pengetahuan yang terkandung di dalamnya. Biasanya cerpen memberikan nilai positif yang dapat diambil oleh pembacanya. Dengan begitu, nilai positif tersebut dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.


Demikian rangkuman tentang pengertian cerpen yang bisa kamu ketahui dan pelajari. Jika ada hal yang ingin ditanyakan seputar cerpen, jangan ragu untuk sampaikan pada kolom komentar di bawah ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *